Minggu, 30 September 2012

SATU LAGI PR KITA
Pengintegrasian pendidikan karakter dalam pembelajaran, menjadi satu "pe-er" baru bagi para pendidik. Hal tersebut memang tidak dapat diabaikan mengingat kondisi para generasi muda kini, banyak yang jauh dari kepribadian yang luhur. Seharusnya orang tua sebagai pendidik anak yang pertama dan utama lebih banyak berperan dalam pembentukan karakter anak, namun di tengah budaya modern kini, banyak orang tua yang meninggalkan peran tersebut. Padahal fakta membuktikan karakter seseorang, lebih banyak menentukan kualitas seorang manusia ketimbang kecerdasannya. Sebagai seorang pendidik saya sendiri masih meraba-raba cara yang jitu dalam menanamkan karakter yang luhur pada anak-anak. Sebagai guru Sekolah Dasar, saya menyadari bahwa saya memiliki tugas "lebih". Namanya juga Sekolah Dasar, di sanalah dasar-dasar keilmuan pertama kali ditanamkan. Keberhasilan kami menentukan keberhasilan pendidikan di jenjang yang lebih tinggi, demikian juga dalam hal pendidikan karakter ini.

Salah satu cara yang dapat ditempuh dalam pendidikan karakter bagi anak-anak usia Balita hingga Sekolah Dasar adalah dengan mengajak anak-anak menyaksikan video yang "berkualitas". Berikut adalah beberapa video yang saya temuka di YouTube  . Video-video ini mungkin juga bermanfaat bagi Anda

A. .Video pendidikan karakter untuk anak usia Balita
Video ini lebih cocok bagi anak-anak usia balita, untuk menanamkan nilai kemandirian pentingnya menjaga kebersihan diri, dan rasa tanggung jawab.

1. Aku Bisa Merapikan Mainanku Sendiri


Persebarab Fauna di Indonesia

Mata Pelajaran : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) Kelas / Semester : V / I Standar Kompetensi : 1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa serta kegiatan ekonomi di Indonesia Kompetensi Dasar : 1.3 Mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan, serta pembagian wilayah waktu di Indonesia dengan menggunakan peta/globe/ media lainnya.
Coba kalian perhatikan peta di atas! Dapat kalian lihat kalau laut yang berada dianrtara pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga ke benua Asia berwarna lebih terang dibandingkan laut di sekitar pulau Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara, sedangkan laut yang membatasi pulau Papua dengan Benua Australia, kembali berwarna terang. Semakin terang warna laut pada peta menunjukkan bawha laut tersebut semakin dangkal. Para ahli geologi berpendapat, bahwa pada jaman purba, pulau-pulau di wilayah barat Indonesia merupakan bagian dari benua Asia, sedangkan Pulau Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya semula adalah bagian dari benua Australia. Salah satu buktinya adalah flora dan dan fauna yang ada di pulau-pulau tersebut. Flora dan fauna di pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan serupa dengan flora dan dan fauna benua Asia, sedangkan flora dan dan fauna di pulau Papua, serupa dengan flora dan dan fauna di benua Australia, sedangkan flora dan dan fauna di Pulau Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara merupakan fauna peralihan yang tidak serupa dengan fauna di benua Asia maupun Australia. Pada abad ke-19, Alfred Russel Wallace mengusulkan ide tentang Garis Wallace, yang merupakan suatu garis imajiner yang membagi kepulauan Indonesia ke dalam dua daerah. Garis tersebut ditarik melalui kepulauan Melayu, di antara Kalimantan (Borneo) dan Sulawesi (Celebes) dan di antara Bali dan Lombok. Seorang peneliti lain, yang berkebangsaan Jerman bernama Weber, berdasarkan penelitiannya, menetapkan batas penyebaran hewan dariAustralia ke Indonesia bagian Timur. Garis batas tersebut dinamakan garis Weber. Letak garis Wallace dan Weber dapat kalian lihat pada peta di bawah ini
Berikut adalah perbedaan antar hewan asiatis dan australis: (klik tabel untuk memperbesar)
lora dan Fauna Asiatis Fauna Asiatis antara lain adalah: - gajah India di Sumatera, - harimau ( terdapat di Jawa, Sumatera, dan Bali), - badak bercula dua ( di Sumatera dan Kalimantan), - badak bercula satu di Jawa, - orang utan (di Sumatera danKalimantan), - Kancil di Jawa, Sumatera dan Kalimantan, dan - beruang madu di Sumatera dan Kalimantan. Hal yang menarik adalah di Kalimantan tidak terdapat harimau dan di Sulawesi terdapat binatang Asiatis seperti monyet, musang, anoa, dan rusa. Di NusaTenggara terdapat sejenis cecak terbang yang termasuk binatang Asia. Fauna endemik di dataran ini adalah, badak bercula satu di Ujung kulon Jawa Barat, Beo Niasdi Kabupaten Nias, Bekantan/Kera Belanda dan Orang Utan di Kalimantan. Contoh flora asiatis yaitu: tumbuhan jenis meranti-merantian, berbagai jenis rotan dan berbagai jenis nangka. Flora dan Fauna Australis Contoh fauna Australis adalah: - kanguru, - kasuari, - kuskus, - burung cendrawasih Flora yang ada di dataran Sahul disebut juga flora Australis contohnya antara lain kayu besi, cemara, eben hitam, kenari hitam, dan kayu merbau. Di daerah pantai banyak kita jumpai hutan mangrove dan pandan, sedangkan di daerah rawa terdapat sagu untuk bahan makan. Fauna Peralihan Di daerah fauna peralihan juga terdapat fauna endemik seperti Komodo di Pulau Komodo dan pulau-pulau sekitarnya, tapir (kerbau liar), burung Kasuari diPulau Morotai, Obi, Halmahera dan Bacanan. Subhanalloh, Kekayaan flora dan fauna ini karunia Tuhan. Maka harus kita jaga, jangan sampai punah !!!